History Of Perki Bandung


13 Aug 2021, 13:20 Admin Dibaca : 1,987


PERKEMBANGAN PERKI CABANG BANDUNG

 

PERKI Cabang Bandung berdiri pada tahun 1979 dengan ketua pertama Dr. Ernijati Suardi, DSPD, DSJP, sekretaris Dr. Abidin A. Prawirakusumah, DSJP, dan anggota Dr. Benjamin Widjajakusuma, DSPD-KKV. Pada tahun 1990 bergabung Dr. Eko Antono, DSPD, DSJP. Kepengurusan PERKI Bandung tahun 1991-1995 diperkuat oleh Dr. M. Thaher Djalil, DSA, DSJP sebagai bendahara. Pada tahun 1996 Dr. Ernijati Suardi menyerahkan kepemimpinan PERKI Bandung kepada Dr. Abidin A. Prawirakusumah, DSJP, sedangkan sekretaris dijabat oleh Dr. Eko Antono, DSPD, DSJP, dan sebagai bendahara Dr. Augustine Purnomowati, DSPD, DSJP. Dr. Ernijati Suardi meraih gelar Doktor dari Rijksuniversiteit Gent Belgia pada tahun 1991 dan menjadi guru besar pada tahun 2001, selanjutnya ditunjuk sebagai penasihat PERKI Bandung hingga saat ini. Dr. Abidin A. Prawirakusumah menjabat sebagai ketua PERKI Bandung sampai dengan tahun 2004. Sejak tahun 2004 sampai dengan 2010 ketua PERKI Bandung dijabat oleh Dr. Eko Antono, SpPD, SpJP(K), dengan sekretaris Dr. Erwinanto, SpJP(K). Tahun 2010 sampai dengan 2016 kepengurusan PERKI Bandung dipimpin oleh Dr. A. Fauzi Yahya, SpJP(K) dengan sekretaris Dr. Erwinanto, SpJP(K). Sejak tahun 2016 sampai saat ini kepengurusan PERKI Bandung dipimpin oleh Dr. Syarief Hidayat, SpPD, SpJP dengan sekretaris masih tetap Dr. Erwinanto, SpJP(K).

Pada tahun 2016, Tasikmalaya memisahkan diri dari PERKI Bandung dan membentuk Komisariat Tasikmalaya yang dipimpin oleh Dr. Suwarman Idarsyah, SpJP.

PERKI Cabang Bandung telah menggelar berbagai seminar, kursus, workshop, baik tingkat regional maupun nasional. Dalam mengadakan acara-acara ilmiah tersebut kerap kali PERKI Bandung mengajak serta institusi atau perhimpunan profesi lain. Pada tahun 1994, PERKI Cabang Bandung mendapat kehormatan sebagai tuan rumah Kongres Nasional (KONAS) ke VII PERKI (KOPERKI VII). Pada KOPERKI VII 1994 diputuskan lambang/logo baru PERKI, dan nama PERKI yang sebelumnya merupakan singkatan Perhimpunan Kardiologi Indonesia, menjadi Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pada periode kedua kepimpinan Dr. Abidin A. Prawirakusumah, yaitu pada pada tahun 2000 untuk pertamakali PERKI Cabang Bandung mengadakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT). Pertemuan itu mendapat sambutan hangat dari para kolega. Selanjutnya pada 2001 kembali PERKI 

mengadakan PIT-II dengan tema New Paradigms in Cardiovascular Medicine yang kembali menuai sukses.  Pada Juli 2003 PIT-III digelar dengan  tema Cardiovascular Medicine: From Fundamentals to Daily Clinical Practice. Dibawah kepemimpinan Dr. Eko Antono penyelenggaraan PIT- IV diadakan bersamaan dengan 3rd National Symposium on Heart Brain Interactions pada September 2005. Pada tahun 2007 rapat pengurus memutuskan pertemuan ilmiah yang rutin dilakukan PERKI cabang Bandung diganti dari PIT menjadi Bandung Cardiology Update (BCU). Tema yang diusung BCU pada Juni 2007 adalah “Focus on Nephrocardiology”, untuk itu PERKI Cabang Bandung menggandeng para ahli ginjal yang tergabung dalam PERNEFRI.

Bandung Cardiology Update menjadi agenda rutin PERKI Cabang Bandung yang diselenggarakan setiap 2 tahun. Pada tahun 2017 kepengurusan PERKI Bandung memutuskan untuk menjadikan BCU sebagai agenda tahunan PERKI Bandung. Akibat pandemi Covid-19 penyelenggaraan BCU 2020 dibatalkan.

PERKI Bandung juga secara rutin menyelenggarakan Pelatihan ACLS dan EKG sejak tahun 2007 yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Ahmad Yani/UNJANI; Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/UNPAD; Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha/UKM; Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung/UNISBA, dan berbagai rumah sakit di Bandung.

Sejak berdirinya PERKI Cabang Bandung dan seiring berdirinya Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK. UNPAD pada tahun 2005 serta berkembangnya pusat pendidikan Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Indonesia, jumlah anggota PERKI Cabang Bandung telah bertambah dengan pesat. Pada tahun 1979 anggota PERKI Bandung hanya berjumlah 3 orang, pada tahun 2007 bertambah menjadi 22 orang, dan pada tahun 2020 telah berkembang mencapai 87 orang, yang tersebar di berbagai rumah sakit di wilayah Jawa Barat (Cimahi, Majalaya, Soreang, Ciawi, Subang, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Karawang, Sumedang, Garut).

Di RSUP. Dr. Hasan Sadikin terdapat 22 orang spesialis jantung dan pembuluh darah yang juga berprofesi sebagai pengajar di Divisi Kardiovaskular, Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK. UNPAD Bandung; serta Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK. UNPAD Bandung.